Showing posts with label Jaringan. Show all posts
Showing posts with label Jaringan. Show all posts

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Sistem informasi Geografis ( Geographic information system ) adalah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi geografis. Hal ini memungkinkan data dapat diakses untuk penunjukan ke suatu lokasi dalam peta yang tersaji secara digital.
 
Sistem informasi geografis digunakan untuk menangani data spasial atau data tentang keruangan. Sistem ini banyak digunakan antara lain untuk pemetaan tanah,kesehatan, arkeolog dan jaringan listrik serta geologi. Sistem ini sudah cukup lama diterapkan. Sistem informasi geografis skala nasional yang pertama dioperasikan adalah di Kanadadengan nama CGIS ( Canada Geographic Information System) pada tahun akhir 1960-an.


 

Kebanyakan GIS menggunakan konsep lapis (layer). Setiap lapisan memwakili satu fitur geografi dalam area yang sama dan selanjutnya semua lapisan bisa saling ditumpuk untuk mendapatkan informasi yang lengkap. Stiap lapisan dapat dibayangkan seperti plastik transparan yang mengandung hanya gambar tertentu. Pemakai bisa memilih transparan-transparan yang dikehendaki dan kemudian saling ditumpankan sehingga aka diperoleh gambar yang merupakan gabungan dari sejumlah plastik transparan.
 
GIS sebenarnya merupakan salah satu jenis DSS. Itulah sebabnya kadangkala GIS disebut sebagai Spatial Decision Suport System / SDSS. GIS pada saat ini bahkan dapat menggabungkan tugas-tugas pengambilan keputusan seperti : mencari rute terpendek, daerah endemik suatu penyakit, daerah rawan longsor dan lain-lain.

Pengertian SMSC

Short Messege Srvice Centre adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak yang bertanggung jawab memperkuat, menyimpan dan meneruskan pesan pendek antara SMS dan piranti bergerak. SMSC harus memiliki kehandalan , kapasitas pelanggan, dan throughput pesan yang tinggi. Selain itu, SMS juga harus dapat diskalakan dengan mudah untuk mengakomodasikan peningkatan permintaan SMS dalam jaringan yang ada. SMSC mentransfer pesan dalam format Point to point pada sistem yang melayani.

Mobile Switching Center
Mobile Switching Center (MSC) melakukan fungsi penyaklaran sistem dan mengendalikan panggilan ke dan dari sistem telepon dan data yang lain. MSC akan mengirimkan pesan pendek ke pelanggan tertentu melalui base station yang sesuai.


Base Station System
Semua fungsi yang tekait dengan transmisi sinyal radio elektromagnetis antara MSC dan piranti bergerak di lakukan di Base Station System (BBS). BBS terdiri dari Base Station Controllers (BTSs), juga dikenal sebagai wilayah sel. BSC dapat mengendalikan satu atau lebih BTS dan bertanggung jawab dalam pemberian sumber data yang semestinya ketika pelanggan bergerak dari satu sektor suatu BTS ke sektor lain, terlepas dari apakah sektor berikutnya tersebut berada dalam BTS yang sama atau berbeda.

Mekanisme Store Dan Forward Pada SMS
SMS adalah data tipe asynchoronous message yang pengiriman datanya dilakukan dengan mekanisme protokol store and forward. Hal ini berarti bahwa pengirim dan penerima SMS tidak perlu berada dalam status berhubungan (connected/ online) satu sama lain ketika akan saling bertukar pesan SMS. Pengiriman pesan SMS secara store and forward berarti pengirim pesan SMS menuliskan pesan dan nomor telepon tujuan dan kemudian mengirimkannya (store) ke server SMS (SMS-Center) yang kemudian bertanggung jawab untuk mengirimkan pesan tersebut (forward) ke nomor telepon tujuan. Keuntungan mekanisme store and forward pada SMS adalah, penerima tidak perlu dalam status online ketika ada pengirim yang bermaksud mengirimkan pesan kepadanya, karena pesan akan dikirim oleh pengirim ke SMSC yang kemudian dapat menunggu untuk meneruskan pesan tersebut ke penerima ketika ia siap dan dalam status online di lain waktu. Ketika pesan SMS telah terkirim dan diterima oleh SMSC, pengirim akan menerima pesan singkat (konfirmasi) bahwa pesan telah terkirim (message sent). Hal-hal inilah yang menjadi kelebihan SMS dan populer sebagai layanan praktis dari sistem telekomunikasi bergerak.

Cara Kerja Jaringan SMS
Sekali pesan dikirim, pesan tersebut akan diterima dahulu oleh SMSC yang kemudian disampaikan pada nomer tujuan. Untuk melakukan ini SMSC mengirimkan sebuah SMS request ke HLR melalui Signal Transfer Point (STP) untuk menemukan pelanggan tujuan. Saat HLR menerima pesan tersebut maka HLR akan merespon ke SMSC dengan status pelanggan berupa:
1. Inactive atau Active
2. Letak pelangan yang dimaksud (pelanggan tujuan).
Jika tidak aktif maka SMSC akan meng-hold pesan tersebut sampai pada periode tertentu. Saat pelanggan menyalakan handset maka akan terjadi update location pada HLR dan HLR akan mengirim status terhadap pesan yang belum terkirim. SMSC mentransfer pesan dalam format point to point. Jika aktif akan segera terkirim. SMSC menerima verifikasi jika pesan tersebut sudah diterima oleh nomer yang dituju dan mengkategorikan pesan tersebut sebagai sebuah ”pesan terkirim” dan tidak akan melakukan percobaan pengiriman pesan lagi. Prinsip dasarnya adalah bahwa hanya ada satu Short Massage Service Center yang menerjemahkan pesan untuk dikirimkan pada sebuah jaringan GSM. SMS dapat dikirimkan dan diterima bersamaan dengan voice, data dan fax menggunakan channel yang berbeda dengan SMS. Oleh karena itu pengguna SMS jarang atau tidak pernah mendapatkan signal sibuk pada saat jaringan voice sedang sibuk, kecuali memang SMS Center tersebut memang sibuk. Berbeda kondisinya apabila jaringan sedang sibuk.

At command
Pada beberapa tipe hand phone terdapat sebuah fasilitas command khusus yang disebut dengan at command. Disebut dengan at command karena kode command nya selalu diawali dengan ”at+” yang diikuti command khusus sesuai dengan setiap perintah kontrol yang dimilikinya. Mode komunikasi yang diguakan dalam penggunaan at command adalah komunikasi serial. Dengan komunikasi serial maka hand phone dapat dihubungkan dengan peralatan lain seperti PC dan mikrokontroler. Atcommand sangat penting jika kita menghubungkan periperal lain PC atau mikrokontroler ke hand phone. Dengan digunakannya komunikasi serial maka hand phone juga punya nilai baudrate yang berbeda-beda. Biasanya bernilai 19200 bps. Nilai baudrate menentukan kecepatan data yang dapat dikirim dan diterima hand phone. Untuk mengetahui nilai baudrate masing-masing hand phone kita bisa lihat dari datasheet yang dikelurkan pabrik pembuatnya. Sekarang kita juga bisa melihat nilai baudrate dari hyperterminal sebuah PC. Perintah yang bisa ditangani oleh atcommand sangat beragam seperti membaca SMS, menghapus SMS, mengirim SMS, mematikan hand phone dan sebagainya. AT Command tiap-tiap hand phone bisa berbeda-beda, tetapi pada dasarnya sama. Beberapa AT Command yang penting untuk SMS yaitu :
 AT+CMGS : untuk mengirim SMSØ
 AT+CMGL : untuk membaca SMSØ
 AT+CMGL=0 : sms baruØ
 AT+CMGL=1 : sms lama (INBOX)Ø
 AT+CMGD : untuk menghapus SMSØ
AT Command untuk SMS, biasanya diikuti oleh data I/O yang diwakili oleh unit-unit PDU. Untuk mengetahui semua perintah at command dapat dilihat di spesifikasi produk yang dikeluarkan produsen setiap hand phone. Fungsi at command adalah atomatisasi dalam berkomunikasi. Berbagai sistem yang prinsip kerjanya memanfaatkan at command diantaranya adalah sms gateway, counter penjualan pulsa otomatis, SMS controler dan sebagainya.

PDU Sebagai Bahasa SMS Dan Bagiannya
Dibalik tampilan menu message pada ponsel sebenarnya adalah PDU (Protokol Data Unit) yang bertugas mengkodekan data ke atau dari SMS-Center, sehingga isi SMS dapat dibaca oleh pengguna. Beberapa jenis hand phone sudah mendukung mode teks. Hal ini berarti dalam hand phone tersebut sudah dilengkapi dengan peripheral yang dapat mengkonversi data septet menjadi ASCII sehingga kita bisa langsung membacanya. Tetapi baik mode teks atau mode PDU dasar komunikasinya tetap menggunakan PDU. Dengan kata lain saat kita mengirimkan SMS maka data yang dikirimkan hand phone ke SMSC masih dalam bentuk PDU. Dari SMSC ke hand phone penerima juga dalam bentuk PDU. Data PDU selanjutnya dikonversi ke ASCII oleh hand phone.
PDU berisi bilangan-bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O. PDU terdiri atas beberapa Header. Header untuk kirim SMS ke SMS-Center berbeda dengan SMS yang diterima dari SMS-Center. Maksud dari bilangan heksadesimal adalah bilangan yang terdiri atas 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F. PDU untuk mengirim SMS terdiri atas delapan header, sebagai berikut :

1. Nomor SMS-Center
Header pertama ini terbagi atas tiga subheader, yaitu :
- Jumlah pasangan heksadesimal SMS-Center dalam bilangan heksa.
- National/International Code
a. Untuk National, kode subheader-nya yaitu 81
b. Untuk International, kode subheader-nya yaitu 91
- No SMS-Centernya sendiri, dalam pasangan heksa dibalikbalik.
Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut akan dipasangkan dengan huruf F didepannya.
Tabel 2.2 Nomor SMSC Operator Di Indonesia
No Operator SMS-Center Kode PDU
1 Satelindo 62816125 059126181652
2 Telkomsel 62811000000 07912618010000F0
3 Exelcom 62818445009 07912618485400F
4 Indosat-M3 62855000000 07912658050000F0
5 Starone 62811000000 07912618010000F0

Tipe SMS
Untuk SEND tipe SMS = 1. Jadi bilangan heksanya adalah 01
2. Nomor Referensi SMS
Nomor referensi ini dibiarkan dulu 0, jadi bilangan heksanya adalah 00. Nanti akan diberikan sebuah nomor referensi otomatis oleh ponsel/alat SMS-gateway.
3. Nomor Ponsel Penerima
Sama seperti cara menulis PDU Header untuk SMS - Center, header ini juga terbagi atas tiga bagian, sebagai berikut :
- Jumlah bilangan desimal nomor ponsel yang dituju dalam bilangan heksa.
- National/International Code.
- Untuk Nasional, kode subheader-nya 81
- Untuk Internasional, kode subheader-nya 91
- Nomor ponsel yang dituju, dalam pasangan heksa dibalikbalik.
Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut dipasangkan dengan huruf F didepannya.
Contoh :
Untuk nomor ponsel yang dituju = 628129573337 dapat ditulis dengan cara sebagai berikut :
Cara :
628129573337 diubah menjadi :
 0C : ada 12 angkaØ
 91Ø
 26-18-92-75-33-73Ø

Model Sistem Jaringan


Yang dimaksud dengan jaringan adalah beberapa komputer yang saling terhubung dan saling bertukar informasi. Ada dua model koneksi dalam jaringan komputer, yaitu:
•Peer to peer
•Client-Server

1.PEER TO PEER
Sistem operasi jaringan model peer to peer memungkinkan seorang user membagi sumber dayanya yang ada di komputernya, baik itu file data, printer, dan lain-lain dan mengakses sumber daya yang terdapat pada komputer lain. Namun model ini tidak mempunyai sebuah file server atau sumber daya yang terpusat, seluruh komputer mempunyai kemampuan yang sama untuk memakai sumber daya yang tersedia di jaringan. Model ini didesain untuk jaringan berskala kecil dan menengah.
Model jaringan peer to peer memiliki beberapa kelebihan,antara lain:
•Tidak terlalu mahal, karena tidak membutuhkan satu pc yang sepenuhnya berfungsi sebagai server dan tidak digunakan sebagai media kerja.
•Mudah dalam instalasi programnya, hanya tinggal mengatur untuk operasi model peer to peer.
Selain kelebihan tersebut,  model jaringan peer to peer ini memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
•Tidak terpusat, terutama untuk penyimpanan data dan aplikasi.
•Tidak aman, karena tidak menyediakan fasilitas pengamanan server yang mencukupi.

2.Client-Server
Sistem operasi jaringan client server memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan. Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambol sumber daya yang ada pada file server. Sistem operasi jaringan ini menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada di jaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersama-sama memakai sumber daya pada file server. Linux, novel netware, dan windows nt adalah contoh sistem operasi jaringan client-server.
Model jaringan client-server ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
•Terpusat
•Sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server.
•Fleksibel
•Teknologi baru dengan mudah terintegrasi ke dalam sistem.
•Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama.
Namun demikian, model jaringan client-server ini pun memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
•Biaya pengadaan dan operasional mahal.
•Membutuhkan investasi untuk dedicated server
•Butuh perbaikan
•Untuk jaringan besar membutuhkan seorang staf ahli untuk mengaturnya sedemikian rupa sehingga sistem dapat berjalan secara efisien
•Ketergantungan antar komputer yang relatif tinggi
•Ketika server drop, keseluruhan operasi pada network akan terganggu.

Jaringan Komputer




Perkembangan teknologi jaringan komputer melaju dengan sangat cepat. Oleh sebab itu, diperlukan satu dasar pengetahuan yang memadahi tentangnya, yang mencakup aspek dari teknologi tersebut. Tulisan ini untuk memberikan gambaran global tentang jaringan komputer dan dasar-dasar pengetahuan teknis instalasi beberapa fasilitas jaringan, disertai suatu studi kasus tantang instalasi jaringan komputer.
Semenjak memasyarakatnya Internet dan dipasarkannya sistem operasi Windows 95 oleh Microsoft, menghubungkan beberapa komputer baik komputer pribadi (PC) maupun server dengan sebuah jaringan dari jenis LAN (Local Area Network) menjadi sebuah hal yang biasa. Demikian pula dengan konsep "downsizing" maupun "lightsizing" yang bertujuan menekan anggaran belanja khususnya peralatan komputer, maka sebuah jaringan merupakan satu hal yang sangat diperlukan. Dalam tulisan ini akan dibahas sebagian komponen yang diperlukan untuk membangun sebuah jaringan komputer.
Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.
Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.